BOS Kemenag tahap II cair RP 69M
BOS Kemenag tahap II cair RP 69M
BOS Kemenag – Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pesantren tahap kedua dapat segera dicairkan.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pesantren (PD Pontren) Waryono mengatakan, dana BOS Pesantren tahap kedua sudah masuk ke rekening bank penyalur (RPL).
Kementerian Agama (Kemenag) kemudian meminta pihak perbankan untuk segera mentransfer dana tersebut ke rekening pesantren penerima BOS Kemenag Tahap 2.
Pendidikan Santri Sumsel Indonesia Sholat Diberikan Pemimpin yang Baik, Nama Ganjar Disebut “Sebanyak 69.376.900.000 Rupiah Akan Disetorkan ke 2.553 Pesantren,” kata Waryono di Jakarta.
kutipan diambil dari laman resmi Kementerian Agama, Selasa, 15 November 2022.
Film Boarding School Film Boarding School Foto: ist Pendanaan meliputi: Rs 3.738.600.000 untuk BOS Kemenag 350 Satuan Pendidikan di Pesantren Kelas Ula (setara dengan Madrasah Ibtidaiyah/MI).
Rp 22.547.800.000 untuk BOS Kemenag 1.323 satuan pendidikan di Pesantren Kelas Wustha (setara dengan Madrasah Tsanawiyah/MTs) dan Rp 43.090.500.000
untuk BOS 880 satuan pendidikan di Pesantren ‘Ulya (setara dengan Madrasah Aliyah/MA).
Proses pembayaran Setelah dana masuk ke rekening pondok pesantren,
pondok pesantren dapat membawa bukti upload syarat pembayaran BOS 2022 ke bank yang ditunjuk untuk proses pembayaran.
Waryono berharap dana BOS dapat dimanfaatkan dengan baik dan optimal oleh pesantren penerima dan dapat dikreditkan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bagian Keuangan Ditjen Pendis atas kecepatan proses pencairan dana BOS Kemenag Pesantren,
dan tim yang terlibat dalam pengelolaan penyaluran BOS Pesantren oleh Dewan Pesantren.
di Pendidikan Diniyah dan Pesantren melalui Divisi Pendidikan Kesetaraan,” pungkasnya.
Wakil Presiden Dewan Masjid Indonesia Haji Syafruddin (tengah) di pesantrennya di Brebos.
Foto: Khusus Mandiri, Kasubbag Pendidikan Kesetaraan Dewan Pengurus PD Pontren selaku Pengelola mengatakan dana BOS Kemenag Pesantren Tahap 2 hanya mampu menjangkau 106.758 santri,
meliputi: 8.308 santri di tingkat Ula, 40.996 santri di jenjang Wustha dan 57.454 santri di tingkat Ulya tingkat.
“Ini sangat jauh dari data siswa yang tercatat di EMIS. Jadi keputusan untuk mengidentifikasi penerima dibuat dalam skala besar,” terangnya.
Ia berharap: “Ke depan perlu perhatian semua pihak terkait agar BOS Pesantren bisa menjangkau seluruh santri.”